Jakarta, Beritakotanews.com: Perhelatan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berlangsung secara virtual dibuka oleh Presiden RI Ir.H.Joko Widodo dari Istana Negara Jakarta yang didampingi Menteri Agama dan Menteri Sekretaris Kabinet Indonesia Maju.
Tiga point yang disampaikan Presiden RI Jokowi saat memberikan pembekalan sebelum membuka secara resmi Munas IX LDII tahun 2021.
1.Presiden mengajak kepada seluruh ormas Islam agar bisa menerima perbedaan dalam keyakinan beragama yang ada di Indonesia.
2.Toleransi dan keterbukaan dalam beragama akan menjadi kerukunan dan persatuan bangsa. Maka tidak ada ruang di bumi pertiwi Indonesia bagi ormas yang eksklusif apalagi sampai melukai fisik maupun verbal.
3.mengajak kepada ldii untuk terus menjadi pelopor kerukunan dan bisa menjadi yang terdepan dalam toleransi dan moderasi beragama.
Presiden selanjutnya membuka secara resmi perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII tahun 2021’Dengan mengucap Bismillahirohmanirrohim Munas IX LDII tahun 2021 kami buka’.
Dengan diikuti oleh 3760 titik Munas IX LDII mengambil thema ‘Penguatan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju’ , Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) selenggarakan Musyawaroh Nasional (Munas) IX tahun 2021.
“Sikap tersebut menjadi dasar dari Bhinneka Tunggal Ika. Sikap toleran adalah sebuah keharusan, saling menghargai segala perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan, saling menghormati dan belajar dari orang lain, sehingga tercapai kesamaan sikap yang saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan. Sikap tertutup, sikap eksklusif adalah sikap yang tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Sikap tertutup akan memicu dan meningkatkan intoleransi, akan merusak sendi-sendi kebangsaan kita. Praktik-praktik keagamaan yang eksklusif yang tertutup harus kita hindari, karena sikap ini pasti akan memicu penolakan-penolakan dan akan menimbulkan pertentangan pertentangan,” Jelas Jokowi, Rabu 7/4/2021.
Sebelum dibuka oleh Presiden, Ir.KH.Chriswanto Santoso Ketua Umum LDII melaporkan tentang 8 klaster program kerja LDII yang menjadi program unggulan. Kedelapan program unggulan LDII tersebut :
- Penguatan wawasan kebangsaan dengan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Inilah yang menjadi payung dalam pembangunan.
2.Bidang keagamaan dan dakwah. LDII dalam dakwahnya fokus dalam membentuk manusia yang profesional religius, yakni masyarakat yang memiliki sikap profesional dan dilandasi dengan religiusitas. Mereka bisa berprofesi apa saja namun juga memiliki religiusitas yang tinggi.
3.Bidang pendidikan. LDII berkomitmen mendirikan sekolah-sekolah yang mendukung terciptanya generasi yang Tri Sukses, yakni generasi yang memiliki kepahaman agama yang kuat, memiliki akhlak yang mulia, dan mandiri.
- Bidang ekonomi syariah. Untuk penguatan ekonomi kerakyatan dengan memelopori koperasi syariah, Baitul Maal watamwil.
- Bidang kesehatan dan herbal
- Bidang ketahanan pangan
- Bidang energi terbarukan. LDII mendukung pemerintah dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggunakan energi terbarukan hingga tujuh persen pada 2019 dan 23 persen pada 2024. Pesantren di lingkungan LDII telah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya. Seperti yang telah diterapkan di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri.
8.menyambut era industri 4.0. LDII telah menyiapkan generasi muda yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital. LDII juga membekali warganya dengan etika media sosial.(fin).
sumber: beritakotanews.com